Rabu, 25 Februari 2009

EMOSI

KISAH EMOSI

Emosi adalah luapan isi hati seseorang yang kuarng bisa di control atau di kendalikan. Emosi bisa muncul dalam berbagai sebab. Diantaranya sesuatu yang menyinggung perasaan, menyakitkan dan melampaui batas toleransi emosi seseorang. Emosi sering kali berakibat fatal jika kita mengalirkan emosi tersebut ke taraf yang negative. Tanpa fikiran dan tanpa hati. Sehingga aliran emosi terlalu besar sedangkan kendali tidak ada. Emosi bisa menagkibatkan kematian bagi seseorang yang menjadi bahan lampiansannya.

Emosi adalah salah satu sifat manusiawi. Tapi manusia harus bisa mengendalikannya. Banyak diantara kita yang sulit manatur kadar emosi kita. Ada yang dengan mudah ia mengobrak-abrik semua yang ada di depannya. Ada yang dengan ringan tangan memukul atu menganiaya orang lain yang ada di hadapannya. Mungkin tidak mudah bagi kita untuk dapat mengendalikan emosi kita. Seperti narasumber saya yang mengilhami saya menulis posting ini. Sebut saja dia Din. Dulunya Din pernah mengalami sakit mata yang sampai-sampai matanya mengeluarkan darah saat menangis. Pernah pula karena suatu sebab dia emosi samapi mebnerantakkan semu yang ada di depannya tanpa ampun. Dengan mata merah. Dengan tangan yang menggenggam erat sampai otot-ototnya mencuat keluar. Tatapannya yang tajam. Dan alhasil dengan badan kecilnya, dia bisa menghancurkan apapun yang dia lihat. Tanpa bisa di kendalikan. Dan saat itu tak ada satu pun orang yang berani mendekatinya.

Sampai kini dia beranjak dewasa, diumurnya yang ke 21 di abertemu dengan aku. Dia menceritakan pengalamannya waktu dulu. Tapi anehnya sekarang dia berubah menjadi orang yang sulit emosi. Sesakit apapun orang lain menyakiti hatinya, sedendam apapun Din dengan orang lain, dia berubah menjadi orang yang sangat sabar.

Aku penasaran bagaimana Din bisa berubah menjadi 180 derajat kebalikkannya. Ternyata suatu saat dia sadar, setelah dia emosi, fikirannya berjalan, hatinya terperangah, dia bisa melihat apa saja yang dia kerjakan, seberapa takutnya orang-orang yang menyaksikan luapan emosinya sampai-sampai tak ada yang mau mendekantinya. Dia melihat semua di hadapanya hancur berkeping-keping. Di melihat akibat emosinya.

Lalau di mencari cara agar dia tidak mudah emosi. Dan ternyata cara itu cukup lah mudah. Saat emosinya hendak muncul, dia memejamkan mata sejenak, lalu menarik nafas dalam-dalam, deraya membeca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-nas, emosinya sebegitu mudahnya bisa diredam. Dan jik a emosi itu masih merasuki fikirannya, dia mulai ambil air wudu dan ia mulai membersihkan wajahnya, membersihkan hatinya. Maka emosinya pun mereda juga. Apalagi setelah dia bertemu dengan belahan hatinya. Diapun berjanji tidak akan meluapkan emosinya dengan mudahnya. Walaupun dia juga tau, emosi adalah bagian dari manusia dan tidak ada manusia yang lahir tanpa emosi. Dengan itu semua di belajar bagaimana dia mengendalikan emosinya. Untuk dirinya dan untuk orang yang di cintainya.

Ikhlas

Ikhlaskan Hatimu

Bagaimana cara kita mencapai kepasrahan dalam menghadapi hidup dan mati? Satu-satunya cara adalah dengan membina hati dalam “rela memberi dengan suka cita” setiap harinya, barulah kita bisa sampai pada kondisi pasrah atas sesuatu yang di peroleh atau sesuatu yang hilang.
Pasrah disini bias diartikan sebagai usaha untuk menemukan keikhlasan kita dalam menghadapi kanyataan hidup, menerima dengan lapang dada dan mengerti bahwa ini adalah hal terbaik yang Tuhan berikan kepada kita.
Manusia memang di kodratkan sebagai insane yang tidak bias mengenal kata puas. Dan kita pun tidak luput dari sebutan serakah yang terus menginingkan hal teratas, tapi kita lupa yang teratas hanyalah Allah SWT. Dengan kodrat ini bukan tidak ada jalan bagi manusia untuk bias mendapatkan keuasaanya. Ada satu cara, simple tapi sulit di lakukan “Ikhlas dan Pasrah”. Dua kata tersebutlah yang terlihat mudah tapi sulit untuk diamalkan. Hanya sekian orangyang benar-benar bias memahami arti kedua kata tersebut.
Ikhlas seperti halnya iman yang yang harus di wujudkan dalam 3 hal. Yaitu di yakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan di buktikan dengan perbuatan. Tapi kebanyakan orang hanya mengubar lewat lisannya saja. Tapi hati dan perbuatan mereka jauh dari kata-kata yang di keluarkan dari lisannya tersebut. Dan mereka itulah orang-orang yang munafik atas dirinya sendiri.
Ikhlas hanya bias di capai oleh orang-orang yang mengerti benar akan arti hidup sebenarnya. Walaupun mereka memiliki versi yang berbeda-beda dalam mengartikan hidup.
Maka dari itu, cari lah apa arti hidup kamu. Dan temukan arti ikhlas menurut hati kamu. Insya Allah kebahagiaan akan selalu menemanimu dengan keiklasanmu menerima hidup.

visit http:/www.winspr.co.cc
Ikhlaskan Hatimu

Bagaimana cara kita mencapai kepasrahan dalam menghadapi hidup dan mati? Satu-satunya cara adalah dengan membina hati dalam “rela memberi dengan suka cita” setiap harinya, barulah kita bisa sampai pada kondisi pasrah atas sesuatu yang di peroleh atau sesuatu yang hilang.
Pasrah disini bias diartikan sebagai usaha untuk menemukan keikhlasan kita dalam menghadapi kanyataan hidup, menerima dengan lapang dada dan mengerti bahwa ini adalah hal terbaik yang Tuhan berikan kepada kita.
Manusia memang di kodratkan sebagai insane yang tidak bias mengenal kata puas. Dan kita pun tidak luput dari sebutan serakah yang terus menginingkan hal teratas, tapi kita lupa yang teratas hanyalah Allah SWT. Dengan kodrat ini bukan tidak ada jalan bagi manusia untuk bias mendapatkan keuasaanya. Ada satu cara, simple tapi sulit di lakukan “Ikhlas dan Pasrah”. Dua kata tersebutlah yang terlihat mudah tapi sulit untuk diamalkan. Hanya sekian orangyang benar-benar bias memahami arti kedua kata tersebut.
Ikhlas seperti halnya iman yang yang harus di wujudkan dalam 3 hal. Yaitu di yakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan di buktikan dengan perbuatan. Tapi kebanyakan orang hanya mengubar lewat lisannya saja. Tapi hati dan perbuatan mereka jauh dari kata-kata yang di keluarkan dari lisannya tersebut. Dan mereka itulah orang-orang yang munafik atas dirinya sendiri.
Ikhlas hanya bias di capai oleh orang-orang yang mengerti benar akan arti hidup sebenarnya. Walaupun mereka memiliki versi yang berbeda-beda dalam mengartikan hidup.
Maka dari itu, cari lah apa arti hidup kamu. Dan temukan arti ikhlas menurut hati kamu. Insya Allah kebahagiaan akan selalu menemanimu dengan keiklasanmu menerima hidup.

visit http:/www.winspr.co.cc