Rabu, 25 Februari 2009

Ikhlas

Ikhlaskan Hatimu

Bagaimana cara kita mencapai kepasrahan dalam menghadapi hidup dan mati? Satu-satunya cara adalah dengan membina hati dalam “rela memberi dengan suka cita” setiap harinya, barulah kita bisa sampai pada kondisi pasrah atas sesuatu yang di peroleh atau sesuatu yang hilang.
Pasrah disini bias diartikan sebagai usaha untuk menemukan keikhlasan kita dalam menghadapi kanyataan hidup, menerima dengan lapang dada dan mengerti bahwa ini adalah hal terbaik yang Tuhan berikan kepada kita.
Manusia memang di kodratkan sebagai insane yang tidak bias mengenal kata puas. Dan kita pun tidak luput dari sebutan serakah yang terus menginingkan hal teratas, tapi kita lupa yang teratas hanyalah Allah SWT. Dengan kodrat ini bukan tidak ada jalan bagi manusia untuk bias mendapatkan keuasaanya. Ada satu cara, simple tapi sulit di lakukan “Ikhlas dan Pasrah”. Dua kata tersebutlah yang terlihat mudah tapi sulit untuk diamalkan. Hanya sekian orangyang benar-benar bias memahami arti kedua kata tersebut.
Ikhlas seperti halnya iman yang yang harus di wujudkan dalam 3 hal. Yaitu di yakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan di buktikan dengan perbuatan. Tapi kebanyakan orang hanya mengubar lewat lisannya saja. Tapi hati dan perbuatan mereka jauh dari kata-kata yang di keluarkan dari lisannya tersebut. Dan mereka itulah orang-orang yang munafik atas dirinya sendiri.
Ikhlas hanya bias di capai oleh orang-orang yang mengerti benar akan arti hidup sebenarnya. Walaupun mereka memiliki versi yang berbeda-beda dalam mengartikan hidup.
Maka dari itu, cari lah apa arti hidup kamu. Dan temukan arti ikhlas menurut hati kamu. Insya Allah kebahagiaan akan selalu menemanimu dengan keiklasanmu menerima hidup.

visit http:/www.winspr.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar